Jakarta, Beritabulukumba.com – Program acara TV Insert Trans Tv sedang trending topic di Twitter Indonesia Rabu (6/4/2022).
Penyebabnya karena tak sedikit penggemar dan pengguna membicarakan acara Tv hiburan itu.
Sebagian besar penggemar grup K-pop BTS geram karena mengangkat foto personel BTS, V sedang merokok.
Meski redaksi Insert telah melakukan klarifikasi, namun ARMY terus menggempur halaman Insert Live di Google.
Mereka membuat rating penonton Insert di halaman pencarian Google turun drastis menjadi 1 persen menyukai.
Bahkan para ARMY ramai ramai menulis unggahan dan cuitan bahwa like Insert TV telah turun ke angka 1%.
Hal itu juga membuat kata kunci ‘Udah 1%’ turut menjadi trending topik di Twitter bersama ‘Insert’.
Pantauan Beritabulukumba.com, jumlah like penonton Insert naik ke angka 4%.
Hal itu membuat para ARMY terus menghimpun kekuatan.
“Rating yang udah 1% sekarang dah naik jadi 3%. Ayo yang punya banyak akun bisa tuh dipake lagi buat dislike,” tulis akun Twitter @7kth_vante.
Diberitakan sebelumnya, program acara Insert Live Trans TV menjadi trending topic di Twitter Indonesia, Rabu 6 April 2022.
Pantauan Beritabulukumba.com, jumlah like penonton Insert naik ke angka 4%.
Hal itu membuat para ARMY terus menghimpun kekuatan.
“Rating yang udah 1% sekarang dah naik jadi 3%. Ayo yang punya banyak akun bisa tuh dipake lagi buat dislike,” tulis akun Twitter @7kth_vante.
Diberitakan sebelumnya, program acara Insert Live Trans TV menjadi trending topic di Twitter Indonesia, Rabu 6 April 2022.
Beberapa cuitan pengguna Twitter tak menerima privacy personel BTS, V ditampilkan saat merokok.
Sebagian besar dari cuitan itu adalah penggemar dan pendukung BTS yang biasa disebut dengan ARMY.
Sementara itu, akun Insert Live memberikan klarifikasi terkait pemberitaan V BTS kepergok merokok di belakang panggung Grammy Awards 2022.
Redaksi Insert mengatakan bahwa pemberitaan itu sesuai sudah sesuai kede etik jurnalistik.
Para Army kecewa lantaran menurut mereka foto merokok itu diedarkan oleh Sasaeng atau penguntit yang tidak perlu dijadikan sumber oleh media. ***