Jakarta, Beritabulukumba.com – Harga mata uang kripto Pi Network kembali menunjukkan tren penguatan pada Sabtu, 12 April 2025.
Berdasarkan data dari Coin Market Cap (CMC), Pi kini diperdagangkan di kisaran Rp12.000 per koin.
Angka ini menunjukkan pemulihan signifikan setelah sempat anjlok ke titik terendah Rp7.000 pada 5 April 2025 lalu.
Sebelumnya, harga Pi sempat bergerak fluktuatif di rentang Rp8.000 hingga Rp10.000.
Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi para pemegang Pi, mengingat sebelum resmi terdaftar (listing) di sejumlah bursa kripto, nilai IOU (I Owe You) Pi sempat melambung hingga Rp1 juta per koin.
Setelah listing, harga tertinggi yang pernah dicapai Pi adalah Rp45.000, sebelum akhirnya mengalami koreksi hingga ke level saat ini.
Pi Network sendiri merupakan proyek mata uang digital yang diluncurkan pada 14 Maret 2019 oleh sekelompok doktor lulusan Stanford University, yang dipimpin oleh Dr. Nicolas Kokkalis, bersama Chengdiao Fan dan Vincent McPhillip.
Pi bertujuan untuk membuat penambangan (mining) kripto lebih mudah dan ramah lingkungan melalui aplikasi ponsel pintar.
Berbeda dengan Bitcoin yang membutuhkan perangkat keras khusus dan konsumsi energi tinggi untuk menambang, Pi memungkinkan penggunanya melakukan penambangan hanya dengan mengaktifkan aplikasi di smartphone mereka.
Hal ini menjadikan Pi lebih inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat umum.
Banyak pihak masih bersikap hati-hati terkait potensi jangka panjang Pi, mengingat ekosistemnya belum sepenuhnya teruji seperti Bitcoin atau Ethereum.
Kendati begitu, komunitas Pi yang terus tumbuh dan optimisme terhadap pengembangan proyek menjadi faktor yang mendorong pergerakan harga belakangan ini. ***
