Jakarta, Beritabulukumba.com – Fase open mainnet untuk kripto Pi Network yang semula dijadwalkan pada tahun 2024 terancam batal terlaksana.
Pasalnya, sejumlah syarat dan target yang ditetapkan oleh Core Team Pi Network masih belum sepenuhnya tercapai.
Hingga pertengahan Desember 2024, realisasi beberapa indikator utama masih jauh dari target.
Proses verifikasi identitas (KYC) yang ditargetkan mencapai 15 juta pengguna baru mencapai angka 13 juta.
Di sisi lain, migrasi token Pi ke mainnet yang ditargetkan mencapai 10 juta akun baru terealisasi sekitar 6 juta.
Selain itu, progres pengembangan utilitas aplikasi berbasis Pi Network juga belum memadai.
Dari target 100 aplikasi yang memenuhi standar Core Team, hanya 40 aplikasi yang berhasil lolos evaluasi hingga saat ini.
Hal ini menjadi kendala besar dalam menciptakan ekosistem yang kuat untuk mendukung transisi ke open mainnet.
Banyak pihak memperkirakan jadwal open mainnet akan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Namun, terdapat kemungkinan Core Team mengambil keputusan berbeda dengan tetap meluncurkan open mainnet pada akhir tahun ini, meskipun sejumlah syarat belum sepenuhnya terpenuhi.
Pi Network, yang dikenal sebagai proyek blockchain inovatif dengan proses penambangan berbasis aplikasi seluler, telah menarik perhatian global.
Namun, pelaksanaan open mainnet menjadi ujian besar bagi keberhasilan proyek ini dalam menciptakan ekosistem yang nyata dan dapat diadopsi secara luas.
Apakah Core Team Pi Network akan mempertahankan jadwal peluncuran atau memilih menunda hingga seluruh target tercapai?
Keputusan strategis dalam waktu dekat akan menjadi penentu masa depan Pi Network dan komunitas globalnya. ***
