Hiburan

D’Academy Asia 6 Indosiar Semakin Ketat di Babak 16 Besar

Tampil Powerful dan Bawakan Cengkok Dangdut dengan Baik, Kolaborasi Lovely (Philippines) dan Violinist Hendri Lamiri Berhasil Menuai Decak Kagum Para Komentator

Jakarta, Beritabulukumba.com – Persaingan ketat tersaji dalam ajang D’Academy Asia 6 Indosiar yang memasuki babak 16 besar atau Top 16.

Pada penampilannya, kontestan dari Grup 1 memberikan aksi panggung yang menarik simpati dewan juri.

Lovely (Philippines) menjadi penampil pertama di Group 1 yang berkolaborasi bersama violinist Hendri Lamiri membawakan lagu “Tujuh Sumur”.

Kolaborasi keduanya berhasil menuai decak kagum para komentator.

Hannah Precillas komentator asal Philippines pun mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang kolaborasi yang ditampilkan.

“Saya dengar juga kamu Lovely turut membantu aransemen lagu yang tadi kamu bawakan, keren sekali,” tambahnya.

Pujian tidak hanya datang dari para komentator, Hendri Lamiri violinist senior yang sudah berkecimpung di industri musik Indonesia sejak tahun 90-an ini pun turut menyampaikan komentator positif atas partner kolaborasinya.

“Saya melihat soul Lovely ini sudah dangdut sekali. 90% dangdut. Awalnya saya benar-benar tidak menyangka kalau Lovely ini berasal dari Philippines,” puji Hendri Lamiri.

Berlanjut ke kolaborasi kedua, Wulan Permata (Indonesia) yang tampil bersama Mita “The Virgin”.

Penampilan keduanya berhasil mendapat empat standing ovation dari total enam komentator yang bertugas malam tadi.

“Saya sangat mengapresiasi kamu berani menyanyikan lagu di luar zona nyaman kamu. Tapi menurut saya kamu beberapa kali terlihat kebingungan dan penampilan kamu jadi kurang maksimal,” ujar Nassar sebagai salah satu komentator yang tidak memberikan standing ovation.

“Saya setuju dengan King Nassar. Menurut saya juga kamu tadinya agak laidback dan terlihat kurang enerjik penampilannya,” tambah Selfi Yamma.

Berbeda dengan penampilan dari Wulan Permata yang mendapat cukup banyak kritikan dari komentator.

Penampilan kolaborasi Hari Putra (Indonesia) dan Duo Percussion berhasil mendapatkan enam standing ovation dari keenam komentator.

“Penampilan seperti ini yang saya mau. Perpindahannya cara nyanyi kamu dari dangdut ke latin jazz tadi berhasil. Jelas sekali perbedaannya. Improvisasi yang kamu nyanyikan pun tidak kalah dengan academia dari Philippines,” puji Dewi Perssik kepada penampilan Hari Putra.

“Saya suka sekali dengan penampilan kamu. Biasanya kamu bawakan lagu-lagu slow, kali ini kamu berhasil bawakan lagu upbeat. Keseluruhan penampilan kamu sangat menarik,” tambah Sheer Anguillia komentator asal Singapore.

Kolaborasi Caro (Timor Leste) dan saxophonist Sistha Anindya menutup penampilan dari Group 1.

“Malam hari ini saya memberikan standing ovation untuk kamu, karena saya merasa penampilan kamu benar-benar tulus dan bersungguh-sungguh. Saya lihat perkembangan kamu ya, progress-nya sangat terlihat. Memang kontestan Timor Leste bagus-bagus ya di tahun ini. Kamu salah satu yang terbaik, Saya bangga sama penampilan kamu malam ini” ujar Sheer Anguillia.

“Kamu punya kemajuan untuk segi cengkok ya. Hanya mungkin kenapa aku tidak standing ovation, karena aku melihat kamu kurang berinteraksi dan kurang ada chemistry dengan teman kolaborasi kamu,” tambah Dewi Perssik.

Setelah penampilan, Caro (Timor Leste) harus diumumkan sebagai kontestan pertama yang tersenggol di Babak Top 16 D’Academy Asia 6. ***

Exit mobile version