Metro

Doti, Ilmu Hitam Suku Kajang yang Mematikan Tanpa Sentuhan

Suku Kajang Bulukumba. Foto ist

Bulukumba, Beritabulukumba.com – Suku kajang Ammatoa merupakan salah satu suku yang tertua di indonesia.

Selain itu suku kajang juga menolak peradaban teknologi, mereka sangat begitu mencintai alam.

Suku kajang ini berada di kabupaten Bulukumba, tepatnya di provinsi Sulawesi Selatan, yang jaraknya sekitar 200 km dari Kota Makassar.

Tahukah kamu? Bahwa suku Kajang Dalam sangat menolak peradaban teknologi.

Mereka sangat begitu mencintai alam, bahkan untuk masuk di daerah Kajang dalam kita harus melepas sendal dan berpakaian serba hitam.

Berbeda dengan suku Kajang bagian luar merupakan daerah yang sudah bisa menerima peradaban teknologi seperti listrik.

Hal unik dari Suku Kajang adalah pakaiannya yang serba hitam dan tidak menggunakan alas kaki.

Hitam merupakan sebuah warna adat yang kental akan kesakralan dan bila memasuki kawasan Ammatoa, pakaian pendatang harus berwarna hitam.

Suku unik, alami, sederhana, alam yang masih asri, hutan yang masih terjaga, dan lain-lain, menjadikan Kajang adalah salah satu favorit wisata budaya.

Namun, salah satu yang membuat terhambatnya wisata ke suku Kajang adalah ketakukan orang luar memasuki Kajang karena mendengar mengenai Doti atau santet.

Tetapi sebenarnya Doti tidak sembarangan digunakan dan hanya orang-orang tertentu saja yang pandai melakukan ritual Doti.

Memang benar adanya, Suku Kajang Ammatoa, suku yang terkenal dengan ritual Doti atau Ilmu Hitam yang sungguh mengerikan bahkan mematikan tanpa sentuhan.

Doti sendiri merupakan ilmu sejenis santet yang digunakan untuk menyakiti atau menghilangkan nyawa orang lain.

Ritual ini sendiri dilakukan dengan menggunakan media serta benda-benda tertentu dan dilakukan dengan prosesi khusus.

Selain itu, praktik Doti juga dapat dilakukan hanya dengan membaca mantra-mantra tertentu.

Tujuan dari Doti yang sejenis santet ini digunakan untuk mencederai atau membunuh seseorang.

Ritual menyantet ini sendiri hanya menggunakan media berupa foto bertuliskan nama calon korban, dilengkapi seekor ayam putih, serta segelas air putih.

Tentang keganasan doti ini sendiri sudah melekat kuat bahkan menjadi legenda yang disematkan pada suku Kajang.

Doti ini tidak dilakukan oleh sembarang orang, melainkan ada beberapa orang pilihan yang bisa melakukan ilmu hitam tersebut hingga berhasil. ***

Exit mobile version