MAKASSAR,BB – Sarana umum termasuk tempat ibadah sepertinya menjadi lahan untuk menghasilkan pendapatan daerah. Demikian yang terjadi di sebuah musholla yang terletak di terminal Daya Makassar, Sulsel.
Hal ini terungkap pada aksi unjuk rasa sejumlah pekerja dan mahasiswa di Balaikota Makassar, Rabu 18 November 2015. Sebenarnya aksi ini terkait adanya pungutan liar (pungli) di terminal daya. Namun, pada akhirnya terungkap adanya pungutan jika masyarakat hendak menunaikan sholat di musholla terminal.
Di karcis tertulis adanya retribusi untuk MKCK/musollah, dan sewa pemakaian sarana toilet Rp1.500. Tentu hal ini diluar dugaan, karena untuk menjalankan ibadah seharusnya tidak dikenakan biaya bagi masyarakat.
Aksi ini dipelopori Lembaga Persatuan Mahasiswa Indonesia (LPMI) di halaman Balaikota Makassar, Jalan Jend Ahmad Yani. Mereka menduga adanya pungli termasuk memasukkan biaya saat menggunakan fasilitas umum seperti musholla. Pendemo meminta agar retribusi Rp 7000 setiap masuk ke terminal ditinjau ulang.
“Kami minta agar biaya masuk Rp 7ribu diturunkan karena terlalu mahal dan ada retribusi tidak perlu (musholla),teriak pendemo. Astagfirullah….
