Jakarta, Beritabulukumba.com – Banyak pengguna baru Pi Network memiliki pemahaman yang keliru tentang mata uang digital Pi Coin.
Beberapa di antaranya bergabung dengan harapan dapat memperkaya diri secara instan.
Namun, kenyataannya, Pi Network adalah aplikasi penambangan mata uang digital yang menekankan pada pembangunan komunitas dan pertumbuhan ekosistem secara berkelanjutan.
Pi Network dirancang untuk memungkinkan pengguna menambang koin digital melalui perangkat ponsel dengan cara yang ramah lingkungan.
Proses ini tidak instan, melainkan memerlukan konsistensi, kerja sama komunitas, dan dukungan dari pengembang.
“Jika Anda mencari uang cepat, cari di tempat lain,” tegas Core Team Pi Network dalam pernyataan resmi mereka.
Sejak diluncurkan pada tahun 2019, Pi Network terus menarik perhatian masyarakat global, termasuk Indonesia.
Namun, sebagian Pionir (sebutan untuk pengguna Pi Network) salah kaprah, tergoda oleh rumor bahwa nilai 1 koin Pi dapat mencapai miliaran rupiah.
Antusiasme semacam ini justru mengaburkan visi utama Pi Network, yaitu membangun ekosistem ekonomi digital berbasis komunitas yang inklusif.
Pi Coin hingga kini belum memiliki nilai resmi di pasar bursa, mengingat jaringan masih dalam fase enclosed mainnet.
Namun, koin ini sudah dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari melalui transaksi barter antara sesama Pionir atau dikenal sebagai model P2P (peer-to-peer).
Cara ini membuktikan bahwa Pi bukan sekadar mata uang digital, tetapi juga alat untuk menciptakan ekosistem ekonomi alternatif.
Pi Network menekankan bahwa setiap koin Pi yang dimiliki oleh Pionir adalah hasil dari proses penambangan dan bukan pemberian gratis.
Dalam ekosistem ini, peran Core Team, Pionir, dan pengembang sangat penting untuk memastikan tujuan bersama tercapai. ***
