Bulukumba, Beritabulukumba.com – Pada momentum Musrenbang dan Safari Ramadan di Pantai Merpati, Andi Utta tidak hanya membahas soal penanganan sampah dalam kota Bulukumba.
Ia juga sempat menyinggung kata “sampah” yang terlontar darinya saat sambutan pada acara buka puasa di Pantai Merpati, 3 Maret 2025 yang lalu.
Dikatakan video yang beredar itu adalah video yang tidak utuh sehingga maksud dan konteksnya juga tidak terlihat secara utuh.
Saat itu, di awal sambutannya ia mengajak masyarakat untuk bersatu membangun Bulukumba. Ia lalu mengibaratkan persatuan dan kebersamaan itu dengan sebuah sapu lidi. Ada pepatah, yang mengatakan satu lidi itu gampang patah, tapi banyak lidi tidak mudah dipatahkan.
Kata dia, jika lidi itu hanya satu per satu dan berserakan maka lidi itu akan menjadi sampah atau tidak berguna. Sementara kalau lidinya banyak dan diikat atau disatukan maka lidi itu akan berguna sebagai sapu lidi untuk menyapu sampah.
Lebih jauh Andi Utta menjelaskan kata sampah itu lebih filsofis bahwa apa pun yang tidak berguna akan menjadi sampah. Termasuk para ASN atau pejabat yang tidak mau bersatu dan bekerja untuk membangun Bulukumba maka ia juga menjadi “sampah”.
Bahkan menurutnya, bupati yang sudah diberi amanah, tidak memiliki inovasi dan tidak bekerja untuk kepentingan masyarakat bisa juga disebut sebagai “sampah”
“Bupati yang tidak bekerja dan tidak memberikan solusi untuk masyarakat juga adalah “sampah”,” kata Andi Utta.
“Karena saya tidak mau dikatakan sampah, maka saya harus bekerja dan carikan solusi untuk masyarakat,” katanya lebih tegas.
Bupati Andi Utta pun mengajak untuk bersama-sama memikirkan Bulukumba menjadi lebih baik. Jika ada persoalan yang dihadapi untuk diselesaikan melalui dialog atau dikordinasikan dengan pihak pihak terkait.(*)