Anak muda Makassar yang aktif dalam melakukan pemberdayaan masyarakat marginal membuahkan hasil. Mereka anak muda yang tergabung dalam sebuah gerakan sosial, Aksi Indonesia Muda (AIM) memberdayakan para pengemis (eks kusta) di jalan Dangko Jongaya dengan membangun usaha kerajinan tangan.
Menurut kordinator Pemberdayaan Masyarakat Nurul Suciani Adam, sejumlah produk telah dihasilkan. “Saat ini, kami tengah aktif memberdayakan para pengemis (eks kusta) di Jalan Dangko Jongaya membangun usaha kerajinan tangan diantaranya, keset kaki, bros, lampu hias, tas daur ulang, dan serta aksesoris lainya,”katanya. Mereka yang sebelumnya tergabung merupakan pengangguran dan pengemis yang mempunyai keterbatasan fisik yang mereka alami. Melalui anak muda Makassar yang tergabung Dalam Aksi Indonesia Muda warga sudah bisa mandiri menciptakan karya.
Keberhasilan membuka lapangan kerja ternyata memiliki kendala pada jalur pemasaran. Produk mereka belum dikenal oleh masyarakat luas khususnya di kota Makassar.
Selain terkendala pemasaran, mereka juga butuh perhatian dari pemerintah Kota Makassar untuk memasarkan hasil usaha kerajinan tangan masyarakat Dangko. “Kegiatan kami menghidupkan budaya berwirausaha mandiri tanpa warga harus menjadi pengemis dan ini begitu sangat bermanfaat untuk masyarakat dangko,”Tambah Suci.
Menurut Suci, pihaknya khawatir jika produk dari hasil kerajinan tangan masyarakat Dangko tidak secapatnya terpasarkan, kelompok warga akan putus asa. “Mereka pasti beranggapan apa yang mereka buat ini hanya sia-sia saja tanpa dan mereka akan kembali ke pekerjaan mereka. Sekarang kami butuh pihak atau instansi beserta perusahaan yang ingin membantu pemasaran dari hasil kerajinan tangan masyarakat dangko baik itu pendistribusianya melalui toko-toko,”harapnya.
Laporan: Reza Hermansyah