BULUKUMBA,BBOnews.com — Hari Santri Nasioanal jatuh pada tanggal 22 Oktober 2016. Ini merupakan peringatan kedua setelah resmi ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 22 Oktober 2015.
Lalu apa harapan pengasuh pondok pesantren pada Hari Santri tahun ini. Menurut, Ustad Ikhwan Bahar, Hari Santri bisa menjadi tonggak untuk menyampaikan citra baik, mengenang sejarah dan melanjutkan perjuangan santri dalam menjaga keutuhan bangsa dan agama. “Harapan kami para pembina pesantren agar Hari Santri tidak sekedar menjadi acara seremonial. Melainkan lebih pada penguatan ukhuwah dan pengembangan kelembagaan pesantren,”harapnya.
Lebih jauh Ikhwan Bahar mengatakan, generasi muda sebagai penerus bangsa harus memiliki modal dasar keagamaan. Pesantren, katanya, terbukti menelurkan generasi itu. “Ingat! Apapun dan bagaimanapun anak generasi kita kelak harus ada modal dasar keagamaan. Mereka itu dari basis pesantren atau lembaga pendidikan agama baik formal atau non formal,”tambah salah seorang dosen di Stikes Panrita Husada Bulukumba ini.
Menanggapi adanya anggapan santri terlibat kasus atau aksi terorisme, Ikhwan Bahar menyebut hal itu dilakukan oknum. Dia juga yakin pesantren di Indonesia termasuk di Bulukumba tidak mengajarkan menjadi kriminal. Sehingga katanya momen Hari Santri menjadi waktu tepat menyampaikan bahwa santri membawa kebaikan. “Kami yakin dari ribuan pesantren di Indonesia termasuk Bulukumba, tak satupun yang mengajarkan santrinya untuk jadi kriminal atau teroris. Kalaupun ada yang berbuat seperti itu maka itu kembali pada pribadi yang bersangkutan,”tutupnya.