BULUKUMBA,BBOnews.com — Awal pekan ini, Senin 10 Oktober 2016 sepertinya menjadi hari menyedihkan. Bagaimana tidak salah seorang warga Bulukumba menyatakan kesiapan menjual ginjal demi menjalankan amanah dan tanggung jawab sebagai pejabat.
Dia adalah Ahmad Gazali, Ketua Komisi Informasi dan Partisipasi Publik (KIPP) Bulukumba. Lewat akun Facebook, Dia mengaku tak banyak bekerja lantaran fasilitas dan dukungan anggaran yang kurang. Sehingga menurut Gazali dirinya siap menjual ginjal jika tak ada respon dari Pemerintah Daerah maupun Legislatif. “Tapi bila mana tidak mendapat respon. Saya SIAP JUAL GINJAL, guna membiayai lembaga ini untuk 2 tahun ke depan. Sepanjang saya tidak langgar norma agama Islam dan melanggar aturan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia,”tulisnya pada surat terbuka tersebut.
KIPP adalah lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa informasi di Bulukumba. Bahkan lembaga ini sempat menjadi lembaga percontohan di Indonesia atas keterbukaan dan transparansi informasi terhadap masyarakat. KIPP dibentuk semasa Zainuddin Hasan menjabat Bupati Bulukumba dan masih menyisakan dua tahun kepengurusan.
Berikut isi surat terbuka yang ditulis Ahmad Gazali.
Kapada
Yth bapak ibu sekalian
Di_
Tempat
Siap jual ginjal demi komitmen mendorong keterbukaan informasi
dan partiipasi publik Bulukumba
Demi wujudkan pemerintahan yang bersih, keren terdepan.Salah satu indikatornya
transparasi anggaran dan keterbukaan informasi, serta keiklasan dan ketulusan Layani Rakyat. Kami hadir atas komitmen pemerintah dan DPRD
Kab Bulukumba karena itu tugas kami adalah Melakukan sosialisasi penting nya keterbukaan informasi dan bila terdapat kendala mengakses hal tersebut maka dapat menyampaikan permohonan sengketa informasi, guna kami
Lakukan mediasi antar para pihak bersengketa. Dan atau ajidikasi non litigasi. Adapun yang dapat diajukan sebagai pihak yg harus membuka akses informasi adalah eksekutif, legeslatif ,yudikatif, dan seluruh badan publik lain yang menggunakan APBD ,APBN ,bantuan luar negeri baik sebahagian. Maupun keseluruhan nya.
Namun dalam perjalanan kami mendapat kendala yang luar biasa karna belum menemukan dukungan anggaran serta fasilitas yang memadai guna kami melaksanakan Peran dan fungsi kami. Karena hal tersebut kami berharap ada respon positif dari DPRD dan Bupati, agar lembaga ini sebagai lembaga daerah yang bekerja pafa bidang tertentu dapat berjalan seiring bergerak nya, wujud pemerintahan yang ingin keren terdepan. Semoga aduan terbuka ini dapat
Membuka pintu hati semua pihak,khusus pemerintah daerah dan DPRD Bululumba.
Atas segala dukungan dan perhatian bapak dan ibu dewan kami haturkan terima kasih. Tapi bila mana tidak mendapat respon Saya SIAP JUAL GINJAL, guna membiayai lembaga ini untuk 2 tahun ke depan. Sepanjang saya tidak langgar norma agama islam dan melanggar aturan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Salam keterbukaan ..wassalam
Ini contoh surat akan saya buat bila pemerintah
Daerah Bulukumba dan DPRD , tidak memberi Perhatian -nya. Semoga kita bagian dari masyarakat yang
Cinta keterbukaan informasi dan partisipasi publik..
Salamaki to pada Salama.