Jakarta, Beritabulukumba.com – Mata uang digital Pi Network telah membuat dunia kripto bersemangat.
Sedikitnya 47 juta orang dari seluruh dunia telah menjadi anggota dan menambang koin Pi.
Hanya dengan menggunakan gadget seperti ponsel genggam, maka masyarakat sudah dapat melakukan penambangan.
Hasil penambangan ini dapat dijadikan aset berharga di masa datang, atau tergantung perkembangan Core Team.
Pi Network diketahui didirikan oleh dua alumnus Doktor Phd Standford University, yang dikepalai Dr Nicolas Kokkalis.
Berkat pemikiran dan ide cemerlang sang Professor, maka mata uang digital Pi ini dipercaya akan bernilai tinggi.
Bagi pengguna atau biasa disebut Pionir yang telah menambang Pi coin, maka hasilnya sudah dapat menghasilkan uang.
Pertama, pada masa sebelum mainnet dapat ditukar dengan produk atau barang atas kesepakatan.
Biasanya koin Pi dapat dijadikan alat pembayaran pada toko yang memasang logo atau tulisan Pay with Pi.
Cukup mencapai akad jumlah Pi dikeluarkan untuk mendapatkan barang dari penjual atau toko.
Tak ada nilai atau harga standar tergantung kesepakatan antara Pionir pembeli dan Pionir penjual.
Namun sebagai patokan beberapa komunitas, mereka menggunakan nilai GCV sebesar $314 Ribu.
Cara kedua menghasilkan uang saat open mainnet, ketika koin Pi dapat ditukar dengan uang fiat atau kripto lain.
Pada masa open mainnet ini, Koin Pi akan diperdagangkan di bursa kripto sehingga memudahkan Pionir menjual aset.
Adapun jadwal open mainnet menurut Core Team akan dirilis tahun 2024 ini jika memenuhi syarat kuota KYC dan Migrasi, maupun utilitas. ***