Scroll untuk Melanjutkan
News

Profil dan Prestasi Rahman Arge, Meninggal Dunia 10 Agustus 2015

Avatar photo
×

Profil dan Prestasi Rahman Arge, Meninggal Dunia 10 Agustus 2015

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR,BB – Bagi anak muda saat ini, nama Rahman Arge tak sepopuler artis papan atas. Namun, di era tahun 1990-an, pemilik nama lengkap Abdul Rahman Gega, ini adalah aktor terbaik Indonesia.

Selain aktor, almarhum juga terkenal sebagai budayawan di Sulsel. Satu lagi, ia adalah penulis dan jurnalis senior yang aktif mengisi kolom di surat kabar besar di Sulsel. Kini Rahman Arge telah tiada.

P R O M O S I
Pilih & KLIK MOBILNYA UNTUK INFO PROMO

Ia meninggal dunia hari ini, 10 Agustus 2015 sekira pukul 10:00 WITA di RS Siloam Makassar karena sakit yang diderita. Tak sedikit masyarakat turut berempati mendengar kabar duka tersebut. Sosial media dipenuhi status yang kehilangan sosok aktor dan budayawan senior. Rahman Arge lahir di Makassar, 17 Juli 1935 atau usia 80 tahun saat tutup umur. Jenazah almarhum saat ini disemayamkan di rumah duka Jl Ade Irma Nasution No. 10 Makassar.

Profil dan Biodata:
Rachman Arge mulai terkenal saat menjadi pemeran film Pradjurit Teladan (1959), film Di Udjung Badik (1971) dan Sanrego (1971). Selain pelakon, Rahman Arge juga menggeluti dunia kewartawanan dan politik. Rachman Arge sempat menncicipi kursi DPR/MPR RI periode (1992-1997). Selain itu juga pernah menjabat anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat (1993-1998) dan juga Wakil Ketua Umum Parfi Pusat (1993-1997).

Penghargaan di bidang film yang diperolehnya ialah Hadiah Seni dari Presiden RI pada 1977, Lencana Emas PB Parfi pada 1978 dan Piala Citra Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1990 lewat Jangan Renggut Cintaku.

Peran:
Jangan Renggut Cintaku (1990)
Direktris Muda (1977) … sebagai Lelaki misterius (mysterious man)
Jumpa di Persimpangan (1977)
Mutiara dalam Lumpur (1972)
Diudjung Badik (1971) … sebagai Malangkasih
Sanrego (1971)

Penghargaan:
Tahun 1990
Pemenang di Festival Film Indonesia, Indonesia
Kategori: Pemeran Pembantu Pria Terbaik
Penghargaan: Piala Citra
Pada film: Jangan Renggut Cintaku

Tahun 1978
Pemenang di Festival Film Indonesia, Indonesia
Kategori: Pemeran Harapan Pria
Penghargaan: Medali Emas PARFI
Pada film: Jumpa di Persimpangan

Laporan: Jabbar Bahring