Jakarta, Beritabulukumba.com – Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan kembali menjadwalkan perilisan Bursa Kripto Indonesia pada Juli 2023.
Bahkan Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Tirta Karma Senjaya membocorkan bahwa proses sudah mencapai 95%.
“Progresnya sudah 95% tinggal finalisasi persetujuan Kepala Bappebti,” katanya dikutip Beritabulukumba.com dari CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023).
Banyak pihak yang penasaran hingga berkepentingan dengan Bursa Kripto Indonesia yang digagas sejak tahun 2021 silam.
Khususnya masyarakat yang telah lama bergelut dalam dunia investasi aset kripto, sejak kripto pertama dirilis Bitcoin, 2009 silam.
Bukan penantian singkat, pemerintah telah beberapa kali menjadwalkan perilisan Bursa Kripto Indonesia.
Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas meyakini bahwa bursa kripto dirilis sebelum Juni 2023.
Pada Februari 2023, Mendag mengungkap 25 calon pedagang fisik aset kripto yang terdaftar di Bappebti.
Ekosistem bursa kripto Indonesia yang digagas pemerintah diharapkan mampu meningkatkan literasi masyarakat terhadap aset kripto.
Bursa Kripto Indonesia awalnya direncanakan untuk dirilis pada paruh kedua 2021.
Hal itu dikatakan langsung Kepala Bappebti Sidharta Utama saat itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah mengembangkan pengaturan pasar komoditas, terutama yang berkaitan dengan perdagangan aset kripto.
Kini pemerintah menjadwalkan Bursa Kripto Indonesia dirilis pada sebelum Juli 2023.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Tirta Karma Senjaya mengungkap bahwa perusahaan penyelenggara bursa kripto Indonesia sedang melengkapi persyaratan dan tes.
Transaksi kripto dalam negeri memang cukup tinggi yang mencapai Rp 8,21 triliun pada Mei 2023 atau menurun 23,8% dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp 10,77 triliun.
Investor kripto yang terdaftar di Bappebti telah meningkat sebanyak 3,28 juta orang menjadi 17,4 juta.
Jumlah ini meningkat 23,23% secara tahunann dibandingkan jumlah pada Mei 2022 yang sebesar 14,12 juta orang. ***